Kamis, 29 November 2012

TEORI DASAR (PROPOSAL METODE RISET)


2.1 Teori Dasar

 2.1.1Wisata atau pariwisata
Pariwisata adalah perpindahan sementara yang dilakukan manusiadengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari tempat kediamamya. Aktivitas dilakukan selama mereka tinggal di tempat yangdituju dan fasilitas dibuat untuk memenuhi kebutuhan mereka (Marpaung,2002).Menurut Wahab dala~n Pendit (2006), pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan keja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya, sebagai sektor yang kompleks, ia juga merealisasi industri-industri klasik seperti kerajinan  tangan dan cenderamata. Penginapan dan transportasi secara ekonomis juga dipandang sebagai industri.
Jenis-jenis pariwisata menurut Pendit (2006), antara lain :
Wisata budaya,wisata kesehatan,wisata olahraga,wisata komersial,wisata industri.wisata politik,wisata konvensi,wisata Sosial,wisata pertanian,wisata maritiin (marina) atau bahari, wisata cagar alam,wisata buru,wisata pilgrin,wisata bulan madu,wisata petualangan.
2.1.2 Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dengan pihak lain (Kotler, 2005).
David (2004), menyatakan pemasaran sebagai proses mendefinisikan, mengantisipasi, menciptakan serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atas barang dan jasa.
Pemasaran (marketing) itu pertama-tama harus berhubungan dengan adanya pemindahan hak milik secara memuaskan. Adanya kepuasan yang dirasakan konsumen, menimbulkan respons positif berupa terjadinya pembelian ulang, dan menganjurkan konsumen lain agar membeli produk yang sama. Keuntungan berlipat ganda akan diperoleh produsen melalui penyebaran informasi positif dari konsumen ke konsumen (Alma, 2005).
2.1.3 Bauran Pemasaran Jasa
Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran (Kotler, 2005). Bauran pemasaran jasa menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006). terdiri atas tujuh hal, yaitu :
  1. Produk (Product) Produk merupakan keseluruhan konsep obyek atau proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya melnbeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli manfaat dan nilai dari produk tersebut yang disebut the offe~'. Variabel-varibel pemasaran produk diantaranya adalah keragaman produk, kualitas desain, ciri, nama, merek, kemasan,ukuran, pelayanan, garansi, dan imbalan.
  2.  Harga (Price) Adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat memiliki atau menggunakan produk yang nilainya ditetapkan oleh penjual untuk suatu barang yang sama terhadap semua pembeli. Selain itu, harga merupakan suatu elemen bauran pemasaran paling fleksibel dapat diubah dengan cepat.
  3. Promosi (Promotion) Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat produknya dan untuk meyakinkan pelanggan agar membeli produk yang ditawarkan. Hal yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah pemilihan bauran promosi yang terdiri dari iMan, penjualan perorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, informasi dari mulut ke mulut, dan surat pemberitahuan langsung.
  4. Tempat (Place) Variabel-variabel pemasaran tempat antara lain saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokan, lokasi, persediaan, dan hansportasi.
  5. Orang (People) Orang yang berfungsi sebagai penyedia jasa sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Orang adalah semua partisipan yang memainkan penyajian jasa, yaitu peran selama proses dan kolnunikasi jasa berlangsung dalam waktu riil jasa, oleh karenanya dapat mempengaruhi persepsi pembeli.
  6. Proses (Process)Proses merupakan gabungan semua ahvitas, umumnya terdiri atas prosedur, jadwal peke rjaan, mnekanisme, aktivitas, dan hal-ha1 rutin, di mana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen.
  7. Layanan konsumen (Custumer Service) Layanan konsumen pada peinasaran jasa lebih dilihat sebagai hasil dari kegiatan distribusi dan logistik, di mana pelayanan diberikan kepada konsumen untuk mencapai kepuasan. Layanan konsumen meliputi aktivitas untuk memberikan gagasan waktu dan tempat termasuk pelayanan pratransaksi, transaksi, dan pascatransaksi.
2.1.4 Usaha Pariwisata
Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan obyek dan daya tarik wisata, usaha sarana wisata dan usaha lain yang berhubungan dengan bidang pariwisata.
Usaha pariwisata digolongkan dalam 3 (tiga) bagian yaitu:
a. Usaha jasa pariwisata
b. Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata
c. Usaha sarana wisata
Usaha jasa Pariwisata, berupa jenis-jenis usaha:
a. Jasa biro perjalanan
b. Jasa agent perjalanan wisata
c. Jasa Impresariat
d. Jasa pramuwisata
e. Jasa konsultan pariwisata
f. Jasa informasi pariwisata
2.1.5 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen
Konsumen akan melalui beberapa tahapan dalam melakukan tindakan pembelian sampai akhirnya konsumen memutuskan apakan ia akan membeli atau tidak. Menurut Kotler (2005), ada lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses pembelian, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Secara sistematik, tahapan tersebut dapat ditunjukkan melalui beberapa tahap yaitu tahap pengenalan kebutuhan,pencarian informasi,evaluasi alternatif,keputusan pembelian,perilaku pasca pembelian.
Model ini menekankan pada proses pembelian sejak sebelum pembelian sampai setelah pembelian. Setiap konsumen akan melewati kelima tahap ini untuk setiap pembelian yag mereka buat.
2.1.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya pengaruh lingkungan, perbedaan dan pengaruh individu, dan proses psikologis (Engel, et al, 1994).
  1.   Pengaruh Lingkungan
Pengaruh lingkungan dipengaruhi oleh:
  1. Budaya
  2. Sosial
  3. pengaruh pribadi
  4. keluarga,
  5. situasi.
Budaya mengacu pada nilai, gagasan, artefak, dan simbol-simbol lain yang bermakna yang membantu individu untuk berkomunikasi, melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai anggota masyarakat (Engel, et al, 1994). Sedangkan menurut Kotler (2005), budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling dasar. Menurut Engel et al (1994), kelas sosial adalah pembagian di dalam masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama. Sedangkan menurut Kotler (2005), kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hierarkis dan yang para anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku yang serupa. Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi.
Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan. Keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep-diri pembeli (Kotler, 2005). Keluarga kerap merupakan unit pengambilan keputusan utama dengan pola peranan dan fungsi yang kompleks dan bervariasi ( Engel et al, 1994). Menurut Kotler (2005), keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan anggota keluarga menjadi acuan primer yang paling berpengaruh.
  1. Perbedaan Individu
Menurut Engel, et al (1994), perbedaan individu dipengaruhi oleh perilaku konsumen yang terdiri dari (1) sumberdaya konsumen, (2) motivasi dan keterlibatan, (3) pengetahuan, (4) sikap, dan (5) kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Setiap orang membawa tiga sumber daya ke dalam setiap situasi pengambilan keputusan, yaitu (1) waktu, (2) uang, dan (3) perhatian (penerimaan informasi dan kemampuan pengelolaan). Menurut Sumarwan (2004), motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Kebutuhan sendiri muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamanan antara yang seharusnya dirasakan dan yang sesungguhnya dirasakan. Kebutuhan yang dirasakan tersebut mendorong seseorang untuk melakukan tindakan memenuhi kebutuhan tersebut. Inilah yang disebut sebagai motovasi.
Pengetahuan, hasil belajar, dapat didefinisikan secara sederhana sebagai informasi yang disimpan dalam ingatan (Engel, et al, 1994). Menurut Engel, et al (1994), sikap (attitude) adalah suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang berespon dengan cara menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan obyek atau alternatif yang diberikan. Kepribadian adalah ciri bawaan psikologi manusia yang terbedakan yang menghasilkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya (Kotler, 2005). Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan opininya (Kotler, 2005). Sedangkan demografi adalah mendeskripsikan pangsa konsumen dalam istilah seperti usia, pendapatan, dan pendidikan. (Engel, et al, 1994).

  1.  Proses Psikologis
Menurut Engel, et al (1994), proses psikologis terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan, dan sikap atau perilaku. Pengolahan informasi adalah menyampaikan cara-cara di mana informasi ditransformasikan, dikurangi, dirinci, disimpan, didapatkan kembali, dan digunakan. Pembelajaran adalah proses dimana pengalaman menyebabkan perubahan dalam pengetahuan sikap dan/atau perilaku. Sedangkan menurut Kotler (2005), pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Perubahan sikap dan perilaku mencerminkan pengaruh psikologis dasar yang menjadi subyek dari beberapa dasawarsa penelitian yang intensif (Engel, et al, 1994).
2.1.7 Nilai dan Kepuasan Konsumen
Nilai dari konsumen yaitu selisih antara nilai total konsumen dan biaya total konsumen. Nilai total konsumen dapat diartikan sebagai suatu gabungan manfaat yang didambakan konsumen terhadap produk dan jasa, sedangkan biaya total konsumen dapat disebut juga sebagai akumulasi biaya yang diinginkan konsumen dan dikeluarkan untuk mendapatkan, menggunakan, mengevaluasi dan membuang produk atau jasa tertentu. Adapun kepuasan konsumen dapat diartikan sebagai suatu kepuasan atau kekecewaan seseorang yang dapat dirasakan setelah membandingkan antara kesan suatu produk dengan apa yang sebenarnya diharapkan dari produk tersebut (Kotler, 2002).
Kepuasan perusahaan dapat dicapai dengan pengelolaan proses kinerja yang
terdiri dari pelaksanaan proses dengan bantuan faktor- faktor produksi seperti bahan baku, mesin dan peralatan, informasi, tenaga kerja serta faktor-faktor pendukung produksi lainnya. Sumberdaya tersebut diperlukan dalam mencapai kebutuhan konsumen yang selalu berubah dan berkembang dari waktu kewaktu. Untuk itu diperlukan sebuah konsep strategi pengembangan produk yang dapat menjawab seluruh kebutuhan konsumen terhadap produk baru atau penyempurnaan produk yang telah ada, guna mengambil bagian kedalam pasar
ekonomi yang konsumtif (Kotler, 2002). Tingkat kepuasan konsumen objek wisata Cangkuang dipengaruhi oleh beberapa atribut yaitu lokasi wisata yang mudah dijangkau serta aksessibilitasnya, harga tiket yang berlaku, pelayanan yang diberikan, keamanan, promosi, manfaat yang diperoleh kenyamanan, jasa pemandu wisata, kelengkapan fasilitas dan kebersihan daerah wisata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar