2.1 Teori Dasar
2.1.1Wisata atau pariwisata
Pariwisata adalah perpindahan sementara yang dilakukan
manusiadengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari tempat
kediamamya. Aktivitas dilakukan selama mereka tinggal di tempat yangdituju dan
fasilitas dibuat untuk memenuhi kebutuhan mereka (Marpaung,2002).Menurut Wahab dala~n
Pendit (2006), pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang
mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan keja, peningkatan
penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya.
Selanjutnya, sebagai sektor yang kompleks, ia juga merealisasi
industri-industri klasik seperti kerajinan
tangan dan cenderamata. Penginapan dan transportasi secara ekonomis juga
dipandang sebagai industri.
Jenis-jenis pariwisata menurut Pendit (2006), antara
lain :
Wisata budaya,wisata kesehatan,wisata olahraga,wisata komersial,wisata
industri.wisata politik,wisata konvensi,wisata Sosial,wisata pertanian,wisata
maritiin (marina) atau bahari, wisata cagar alam,wisata buru,wisata pilgrin,wisata
bulan madu,wisata petualangan.
2.1.2
Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang dengan
proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk
dengan pihak lain (Kotler, 2005).
David (2004), menyatakan pemasaran sebagai proses mendefinisikan,
mengantisipasi, menciptakan serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan
atas barang dan jasa.
Pemasaran (marketing) itu pertama-tama harus
berhubungan dengan adanya pemindahan hak milik secara memuaskan. Adanya kepuasan
yang dirasakan konsumen, menimbulkan respons positif berupa terjadinya
pembelian ulang, dan menganjurkan konsumen lain agar membeli produk yang sama.
Keuntungan berlipat ganda akan diperoleh produsen melalui penyebaran informasi
positif dari konsumen ke konsumen (Alma, 2005).
2.1.3 Bauran Pemasaran Jasa
Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran
yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar
sasaran (Kotler, 2005). Bauran pemasaran jasa menurut Lupiyoadi dan Hamdani
(2006). terdiri atas tujuh hal, yaitu :
- Produk (Product) Produk merupakan keseluruhan konsep obyek atau proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya melnbeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli manfaat dan nilai dari produk tersebut yang disebut the offe~'. Variabel-varibel pemasaran produk diantaranya adalah keragaman produk, kualitas desain, ciri, nama, merek, kemasan,ukuran, pelayanan, garansi, dan imbalan.
- Harga (Price) Adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat memiliki atau menggunakan produk yang nilainya ditetapkan oleh penjual untuk suatu barang yang sama terhadap semua pembeli. Selain itu, harga merupakan suatu elemen bauran pemasaran paling fleksibel dapat diubah dengan cepat.
- Promosi (Promotion) Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat produknya dan untuk meyakinkan pelanggan agar membeli produk yang ditawarkan. Hal yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah pemilihan bauran promosi yang terdiri dari iMan, penjualan perorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, informasi dari mulut ke mulut, dan surat pemberitahuan langsung.
- Tempat (Place) Variabel-variabel pemasaran tempat antara lain saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokan, lokasi, persediaan, dan hansportasi.
- Orang (People) Orang yang berfungsi sebagai penyedia jasa sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Orang adalah semua partisipan yang memainkan penyajian jasa, yaitu peran selama proses dan kolnunikasi jasa berlangsung dalam waktu riil jasa, oleh karenanya dapat mempengaruhi persepsi pembeli.
- Proses (Process)Proses merupakan gabungan semua ahvitas, umumnya terdiri atas prosedur, jadwal peke rjaan, mnekanisme, aktivitas, dan hal-ha1 rutin, di mana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen.
- Layanan konsumen (Custumer Service) Layanan konsumen pada peinasaran jasa lebih dilihat sebagai hasil dari kegiatan distribusi dan logistik, di mana pelayanan diberikan kepada konsumen untuk mencapai kepuasan. Layanan konsumen meliputi aktivitas untuk memberikan gagasan waktu dan tempat termasuk pelayanan pratransaksi, transaksi, dan pascatransaksi.
2.1.4 Usaha
Pariwisata
Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan
menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan obyek dan
daya tarik wisata, usaha sarana wisata dan usaha lain yang berhubungan dengan
bidang pariwisata.
Usaha pariwisata digolongkan dalam 3 (tiga) bagian yaitu:
a. Usaha jasa pariwisata
b. Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata
c. Usaha sarana wisata
Usaha jasa Pariwisata, berupa jenis-jenis usaha:
a. Jasa biro perjalanan
b. Jasa agent perjalanan wisata
c. Jasa Impresariat
d. Jasa pramuwisata
e. Jasa konsultan pariwisata
f. Jasa informasi pariwisata
2.1.5 Proses
Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen
Konsumen akan melalui beberapa tahapan dalam melakukan
tindakan pembelian sampai akhirnya konsumen memutuskan apakan ia akan membeli
atau tidak. Menurut Kotler (2005), ada lima tahap yang dilalui konsumen dalam
proses pembelian, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Secara
sistematik, tahapan tersebut dapat ditunjukkan melalui beberapa tahap yaitu
tahap pengenalan kebutuhan,pencarian informasi,evaluasi alternatif,keputusan
pembelian,perilaku pasca pembelian.
Model ini menekankan pada proses pembelian sejak
sebelum pembelian sampai setelah pembelian. Setiap konsumen akan melewati
kelima tahap ini untuk setiap pembelian yag mereka buat.
2.1.6 Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Proses Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan dipengaruhi oleh beberapa
faktor, diantaranya pengaruh lingkungan, perbedaan dan pengaruh individu, dan
proses psikologis (Engel, et al, 1994).
- Pengaruh Lingkungan
Pengaruh lingkungan dipengaruhi oleh:
- Budaya
- Sosial
- pengaruh pribadi
- keluarga,
- situasi.
Budaya mengacu pada nilai, gagasan, artefak, dan
simbol-simbol lain yang bermakna yang membantu individu untuk berkomunikasi,
melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai anggota masyarakat (Engel, et al,
1994). Sedangkan menurut Kotler (2005), budaya merupakan penentu keinginan dan
perilaku yang paling dasar. Menurut Engel et al (1994), kelas sosial
adalah pembagian di dalam masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang berbagi
nilai, minat, dan perilaku yang sama. Sedangkan menurut Kotler (2005), kelas
sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen, yang
tersusun secara hierarkis dan yang para anggotanya menganut nilai, minat, dan
perilaku yang serupa. Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi.
Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap siklus
hidup, pekerjaan. Keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan
konsep-diri pembeli (Kotler, 2005). Keluarga kerap merupakan unit pengambilan
keputusan utama dengan pola peranan dan fungsi yang kompleks dan bervariasi ( Engel
et al, 1994). Menurut Kotler (2005), keluarga adalah organisasi pembelian
konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan anggota keluarga menjadi
acuan primer yang paling berpengaruh.
- Perbedaan Individu
Menurut Engel, et al (1994), perbedaan individu
dipengaruhi oleh perilaku konsumen yang terdiri dari (1) sumberdaya konsumen,
(2) motivasi dan keterlibatan, (3) pengetahuan, (4) sikap, dan (5) kepribadian,
gaya hidup, dan demografi. Setiap orang membawa tiga sumber daya ke dalam
setiap situasi pengambilan keputusan, yaitu (1) waktu, (2) uang, dan (3)
perhatian (penerimaan informasi dan kemampuan pengelolaan). Menurut Sumarwan
(2004), motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen.
Kebutuhan sendiri muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamanan antara yang
seharusnya dirasakan dan yang sesungguhnya dirasakan. Kebutuhan yang dirasakan
tersebut mendorong seseorang untuk melakukan tindakan memenuhi kebutuhan tersebut.
Inilah yang disebut sebagai motovasi.
Pengetahuan, hasil belajar, dapat didefinisikan secara
sederhana sebagai informasi yang disimpan dalam ingatan (Engel, et al,
1994). Menurut Engel, et al (1994), sikap (attitude) adalah suatu
evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang berespon dengan cara menguntungkan
atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan obyek atau
alternatif yang diberikan. Kepribadian adalah ciri bawaan psikologi manusia
yang terbedakan yang menghasilkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan
lama terhadap rangsangan lingkungannya (Kotler, 2005). Gaya hidup adalah pola
hidup seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan opininya
(Kotler, 2005). Sedangkan demografi adalah mendeskripsikan pangsa konsumen
dalam istilah seperti usia, pendapatan, dan pendidikan. (Engel, et al,
1994).
- Proses Psikologis
Menurut Engel, et al (1994), proses psikologis
terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan, dan sikap atau
perilaku. Pengolahan informasi adalah menyampaikan cara-cara di mana informasi
ditransformasikan, dikurangi, dirinci, disimpan, didapatkan kembali, dan
digunakan. Pembelajaran adalah proses dimana pengalaman menyebabkan perubahan
dalam pengetahuan sikap dan/atau perilaku. Sedangkan menurut Kotler (2005),
pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman.
Perubahan sikap dan perilaku mencerminkan pengaruh psikologis dasar yang
menjadi subyek dari beberapa dasawarsa penelitian yang intensif (Engel, et
al, 1994).
2.1.7 Nilai dan Kepuasan Konsumen
Nilai dari konsumen yaitu selisih antara nilai total
konsumen dan biaya total konsumen. Nilai total konsumen dapat diartikan sebagai
suatu gabungan manfaat yang didambakan konsumen terhadap produk dan jasa,
sedangkan biaya total konsumen dapat disebut juga sebagai akumulasi biaya yang
diinginkan konsumen dan dikeluarkan untuk mendapatkan, menggunakan,
mengevaluasi dan membuang produk atau jasa tertentu. Adapun kepuasan konsumen
dapat diartikan sebagai suatu kepuasan atau kekecewaan seseorang yang dapat
dirasakan setelah membandingkan antara kesan suatu produk dengan apa yang
sebenarnya diharapkan dari produk tersebut (Kotler, 2002).
Kepuasan perusahaan dapat dicapai dengan pengelolaan
proses kinerja yang
terdiri dari pelaksanaan proses dengan bantuan faktor- faktor produksi
seperti bahan baku, mesin dan peralatan, informasi, tenaga kerja serta
faktor-faktor pendukung produksi lainnya. Sumberdaya tersebut diperlukan dalam
mencapai kebutuhan konsumen yang selalu berubah dan berkembang dari waktu
kewaktu. Untuk itu diperlukan sebuah konsep strategi pengembangan produk yang
dapat menjawab seluruh kebutuhan konsumen terhadap produk baru atau
penyempurnaan produk yang telah ada, guna mengambil bagian kedalam pasar
ekonomi yang konsumtif (Kotler, 2002). Tingkat kepuasan konsumen objek
wisata Cangkuang dipengaruhi oleh beberapa atribut yaitu lokasi wisata yang
mudah dijangkau serta aksessibilitasnya, harga tiket yang berlaku, pelayanan
yang diberikan, keamanan, promosi, manfaat yang diperoleh kenyamanan, jasa
pemandu wisata, kelengkapan fasilitas dan kebersihan daerah wisata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar