Latar
Belakang :
Salah
satu sektor pariwisata yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan adalah
wisata alam hutan. Wisata alam hutan atau wana wisata diartikan sebagai hutan
yang mencakup bagian daratan maupun lautan terutama dapat dimanfaatkan untuk
pariwisata dan rekreasi alam (Atmajaya, 2002). Pengelolaan objek wisata alam
hutan ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk memanfaatkan fungsi hutan
secara optimal, serba guna dan lestari dengan tetap mempertahankan aspek
konsevasi, keserasian dan keseimbangan lingkungan serta tidak merubah bentuk
aslinya (Perum Perhutani, KPH Bogor).
Kabupaten
Bogor merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Provinsi Jawa Barat yang
memiliki beberapa lokasi yang dijadikan sebagai objek wisata berupa wisata alam
hutan atau wana wisata. Terdapat lima lokasi wana wisata (WW) di Kabupaten
Bogor yang pengelolaannya berada di bawah Perum Perhutani Unit III Jawa Barat
dan Banten. Wana wisata tersebut diantaranya Wana Wisata Curug Cilember, Wana
Wisata Curug, Nangka (WWCN), Wana Wisata Bumi Perkemahan Sukamantri, Wana
Wisata Bumi Perkemahan Gunung Bunder, dan Wana Wisata Penangkaran Rusa (Perum
perhutani, KPH Bogor). Kelima lokasi tersebut merupakan objek wisata yang
memiliki daya tarik dan banyak diminati oleh pengunjung untuk menikmati
keindahan alam yang ada. Oleh karena itu penelitian perilaku konsumen khususnya
mengenai proses pengambilan keputusan serta preferensinya perlu dilakukan untuk
mendukung efisiensi pemasaran suatu produk, dalam hal ini adalah pemasaran
produk jasa wisata.
Fenomena :
Keindahan
objek wisata alam hutan banyak digemari para wisatawan baik wisatawan
mancanegara maupun wisatawan lokal, keindahan alam yang ditawarkan wisata hutan
ini mampu membuat para wisatawan menyegarkan fikiran, salah satu wisata hutan
adalah wana wisata curug nangka yang terletak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Riset Penelitian
:
Motivasi
Penelitian :
Menjadikan
wisata hutan menjadi salah satu tujuan utama berekreasi, yaitu dapat dilakukan
dengan cara :
1.
Mempermudah
akses menuju objek wisata curug nangka
2.
Melakukan
promosi, melalui brosur, iklan, media massa.
3.
Meningkatkan
pelayanan wisata
4.
Memperlengkap
fasilitas-fasilitas pendukung di sekitar objek wisata
5.
Meningkatkan
keamanan serta menjaga kebersihan.
6.
Melakukan
pengembangan objek wisata
Masalah :
1.
Bagaimana
karakteristik konsumen yang mengunjungi WWCN ?
2.
Bagaimana
proses pengambilan keputusan pembelian terhadap jasa WWCN ?
3.
Bagaimana preferensi konsumen terhadap atribut
WWCN ?
4.
Variabel-variabel
apa saja yang mempengaruhi tingkat kepuasan?
5.
Upaya-upaya
apakah yang sebaiknya dilakukan oleh pengelola WWCN untuk meningkatkan
pelayanan dan pengembangan objek wisata yang dimilikinya?
Tujuan
- Mengetahui karakteristik konsumen yang mengunjungi WWCN.
- Menganalisis proses pengambilan keputusan pembelian terhadap jasa WWCN.
- Menganalisis preferensi konsumen terhadap atribut WWCN.
- Merumuskan variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi tingkat kepuasan.
- Merumuskan upaya-upaya apa yang sebaiknya dilakukan oleh pengelola WWCN untuk meningkatkan pelayanan dan pengembangan objek wisata yang dimilikinya.
Metodologi
Penelitian
Data dan Sumber
Data
Data yang digunakan
dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh melalui pengamatan langsung di lapangan (observasi), hasil penyebaran
kuesioner kepada responden/pengunjung dan wawancara kepada pengunjung,
manajemen perusahaan maupun masyarakat serta tokoh masyarakat setempat.
Observasi merupakan pengumpulan data primer dengan mengamati langsung perilaku
dan kegiatan konsumen/pengunjung selama berkunjung ke lokasi WWCN. Kuesioner yang
diberikan kepada pengunjung dapat berupa pertanyaan terbuka maupun pertanyaan
tertutup. Pertanyaan terbuka berupa pertanyaan yang diberikan dengan memberikan
kebebasan jawaban dari responden, sedangkan pertanyaan tertutup adalah
pertanyaan yang telah disediakan alternatif jawabannya. Wawancara dilakukan dengan
mengajukan beberapa pertanyaan kepada pihak pengelola WWCN dan masyarakat serta
tokoh
masyarakat
setempat. Untuk data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari studi kepustakaan.
Metode ini
dilakukan sebagai langkah awal untuk mengetahui kondisi umum lokasi penelitian.
Studi kepustakaan dilakukan dengan caramengumpulkan, mempelajari, dan menelaah
buku-buku, brosur-brosur, dokumen-dokumen yang terkait dengan tujuan
penelitian. Selain itu, data sekunder pada penelitian ini diperoleh internet
serta kantor-kantor yang berhubungan dengan penelitian, seperti Perum
Perhutani/ Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor serta dari hasil penelitian
yang relevan dengan topik penelitian.
Sampel dan
Populasi
Pengambilan
sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Dalam metode purposive
sampling sampel yang
akan dipilih didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu. Dalam penelitian
ini sampel yang dipilih didasarkan pada kesediaaan responden/pengunjung untuk
mengisi kuesioner serta berdasarkan pada kemampuan responden tersebut untuk
menjawab pertanyaan pada kuesioner.
Jumlah sampel
yang dibutuhkan dihitung berdasarkan aturan umum dalam analisis faktor yaitu
jumlah observasi empat sampai lima kali jumlah variabel (Wibisono, 2000).
Variabel atau atribut yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 21 buah
sehingga jumlah contoh ideal yang diperlukan
sebanyak 105 (5x 21 = 105). Jumlah riil dari sampel dibulatkan menjadi 110
responden.
Metode Analisis
Dalam
penelitian ini, analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik
umum dan proses pengambilan keputusan konsumen untuk berkunjung ke WWCN.
Karakteristik dan proses pengambilan keputusan konsumen tersebut diperoleh dari
hasil penyebaran kuesioner yang berkunjung ke WWCN yang ditabulasikan dalam
kerangka tabel yang telah dipersiapkan. Pada analisis ini jawaban yang sama
dikelompokkan dan dipresentasikan.
Sumber :
·
Kesatuan
Pemangkuan Hutan Bogor,
·
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar