BAB 10
A. JENJANG SOSIAL
Jenjang sosial merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat di kota maupun di desa. Hal ini di karenakan setiap manusia memiliki keinginan untuk dihargai maupun di hormati lebih dari manusia manapun, sehingga akan terbentuk jenjang sosial yang akan mengakibtkan adanya pembedaan sosial di dalam masyarakat.
B. PENGERTIAN JENJANG SOSIAL
Jenjang sosial adalah kondisi dimana
seseorang berada pada posisi yang mencerminkan status sosialnya di masyarakat
yang memiliki tingkatan-tingkatan berdasarkan kelas sosial di masyarakat yang
sedang di raihnya. Sehingga jenjang sosial akan senantiasa berubah seiring
dengan pencapaian dan keberhasilan nya dalam merubah kelas sosialnya.
Contoh :Seorang anak yang kurang mampu dari desa setelah lulus sekolah kemudian ia bekerja di jakarta, di jakarta ia sukses sehingga ia telah meningkatkan kelas sosialnya setelah kembali kekampung halamannya.
Contoh :Seorang anak yang kurang mampu dari desa setelah lulus sekolah kemudian ia bekerja di jakarta, di jakarta ia sukses sehingga ia telah meningkatkan kelas sosialnya setelah kembali kekampung halamannya.
C. FAKTOR PENENTU KELAS SOSIAL
Engel, Blackwell dan miniard (1995) mengemukakan pendapat Gilbert dan Kahl
yang menyebutkan bahwa ada sembilan variabel yang menentukan status atau kelas
sosial seseorang, kesembilan variabel tersebut digolongkan ke dalam tiga
kategori, yaitu sebagai berikut :
1.
Variabel Ekonomi
a)
Status pekerjaan
b)
Pendapatan
c)
Harta benda
2.
Variabel Interaksi
a)
Prestis individu
b)
Asosiasi
c)
Sosialisasi
3.
Variabel Politik
a)
Kekuasaan
b)
Kesadaran kelas
Mobilitas
D. PENGUKURAN KELAS SOSIAL
Banyak
metode sudah dikembangkan untuk mengukur dan mendeskripsikan kelas social.
Untuk para peneliti konsumen, tujuannya biasanya adalah menghubungkan variable
terkait (dependent variable) seperti pemakaian produk, preferensi merek, sikap,
citra dan pelanggan took, dengan variable bebas (independent variable) dari
kelas social. Dengan penilitian seperti ini, barangkali mungkin untuk
mendifinisikan pangsa pasar kelas social dan mengerti pola konsumsi serta
pembelian dari pangsa itu.
Metode penelitian kelas social terdiri dari dua jenis,
yaitu:
1. Metode teoritis dan
keabsahan
Metode reputasi melibatkan pengajuan kepada
orang-orang untuk menentukan peringkat posisi atau presitse orang lain.
Metode reputasi dikembangkan oleh Lloyd warner, salah
satu pelopor didalam studi kelas social di Amerika Serikat. Selanjutnya
diperluas Burleigh Gardner dan rekan-rekannya di Deep South dan di Midwest oleh
Hollingshead, studi-studi ini juga mencakupi sosiasi atau ukuran sosiometrik
yang menghitung jumlah dari sifat kontrak pribadi dari orang didalam hubungan
mereka yang informal.
Penelitian toeritis memberikan suatu arus data empiris
dan konsep yang pokok bagi upaya kita yang sekarnag menghubungkan kelas social
dengan konsumsi.
2. Metode penelitian
pemasaran
Para peneliti pemasaran mengukur kelas social dengan
variable bebas untuk menentukan hubungannya denga variable terkait dariminat
akan pemasaran. Metode objektifmemberikan status berdasarkan responden yang
memiliki semacam nilai dari variable yang distratifikasikan. Variable yang
paling sering digunakan adalah pekerjaan, pendapatan, pendidikan, ukuran dan
jenis tempat tinggal, pemilik barang, dan afiliasi organisasi. Metode
objektif dapat dibagi ke dalam metode yang berindeks tunggal dengan
mengutamakan pekerjaan sebagi indikator tunggal terhadap pemilihan kelas sosial
dan metode yuang berindeks ganda dimana dalam memntukan kedudukan sosial
seseorang didasarkan dari berbagai macam variable yang sudah disebut diatas.
Metode subjektif atau pelaporan diri meminta responden
untuk menilai diri sendiri berdasarkan kelas sosial. Metode seperti ini,
walaupun digunakan sekali-sekali, memiliki nilai terbatas bagi para nalis
konsumen karena dua alasan:
a. Responden
cenderung menilai terlalu tinggi kedudukan sosialnya sendiri
b. Responden menjauhi
istilah konotatid dari kelas atas dan bawah dan selanjutnya membesar-besarkan
ukuran kelas menengah.
E. APAKAH KELAS SOSIAL BERUBAH
Apakah
kelas sosial sama meratanya seperti pernah dialami sebelumnya? Barangkali kelas
sosial lenyap diantara orang dari kelas perkerja dan kelas menengah. Teori ini
kadang disebut embourgeosiment of society atau teori masifikasi.
Suatu tinjauan luas terhadap factor-faktor seperti
kekuasaan, pendapatan, kakayaan, status dan partisipasi didalam proses politik
ileh kriesberg disimpulkan:
Kekayaan pribadi barangkali menjadi didistribusikan
secara sama dalam belas tahun terakhir, tetapi kekayaan dalam bentuk saham
perusahaan; konsentrasi dalam pemilikan sarana produksi meningkat seperti direfleksikan
didalam penyusutan wirausaha
Studi Duncan di University of Michigan menunjukan
mobilitas ekonomi yang jauh lebih besar dibandingkan yang umumnya dianggap
bener pada masa lalu. Studi itu didasarkan pada analisis gerakan diantara
quintile pendapatan dan memperlihatkan bahwa diantara tahun 1971
dan 1978 hanya sekitar setangah dari mereka yang mulai dengan quintile pendapatan
terendah berakhir diatas sana sebaliknya dari individu-individu didalam
keluarga dengan quintile tertinggi, kurang dari setengah tetap berada
disana. Jadi, “dari kaya menjadi miskin” hamper sama lazimnya dengan “dari
miskin menjadi kaya” di Amerika Serikat.
F. PEMASARAN PADA SEGMEN PASAR BERDASAR KELAS
SOSIAL
Kelas
sosial kerap diterapkan pada masalah penentuan pangsa pasar, proses
mendefinisikan kelompok pelanggan yang homogeny dan membuat tawaran uang kuat
secara khusus untuk mereka.
Prosedur untuk pemangsaan pasar mencakupi
langkah-langkah berikut:
1. Identifikasi
pemakaian kelas sosial dari produk
2. Perbandingan variable
kelas sosial untuk pemangsaan dengan variable lain (pendapatan, siklus hidup,
dsb.)
3. Deskripsi
karakteristik kelas sosial yang diidentifikasi didalam target pasar.
Perkembangan program pemasaran untuk memaksimumkan efektifitas bauran pemasaran
yang didasarkan pada konsistensi dengan sifat kelas sosial.
· Pengenalan
kebutuhan dan kriteria evaluasIiSebagai seorang pamasar, sebelum melakukan
proses promosi harus menyiapkan berbagai macam persiapan, didalam kasus ini
persiapan yang harus kita lakukan adalah menggali informasi tentang kebutuhan
dari pangsa pasar kelas sosial dengan melakukan setidaknya observasi tehadap
pangsa pasar kelas sosial.
· Proses
pencarian
Perbedaan kelas sosial membedakan pula pola informasi
tentang suatu produk yang didapat oleh masing-masing individu, kelas bawah yang
berada didaerah lebih terpencil akan susah mendapatkan informasi tentang suatu
barang yang beredar dipasaran sedangkan orang kelas menengah keatas lebih mudah
mendapatkan informasi tersebut.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar