BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Croissant adalah roti berbentuk
bulan sabit yang tersedia di hampir setiap toko roti yang tersebar di
Indonesia. Bahkan hampir semua hotel berbintang menyediakan croissant sebagai
makanan pendamping pada saat sarapan. Rasanya yang enak dan porsinya yang pas
menjadi alasan roti ini tetap berkembang di Indonesia. Toko roti yang menyediakan croissant di Indonesia sendiri sangat banyak
dan beragam, ada yang laris karena terkenal, ada yang diburu pembeli karena
enak, ada pula yang dibeli karena terjamin status kehalalannya
Indonesia berpenduduk
yang mayoritasnya adalah seorang muslim, semestinya kita tidak membeli
produk hanya karena rasanya, karena enak aromanya, karena kemurahannya, atau
karena terkenal merknya. Akan tetapi, mestinya status kehalalan menjadi alasan
utama dan pertama dalam membeli croissant, apa pun itu merknya. Namun pada
kenyataannya, tidak semua produk roti croissant yang dipasarkan terjamin
kehalalannya. Bahkan ada beberapa perusahaan yang secara terang-terangan
menggunakan bahan haram. Banyak pula bahan tambahan makanan (BTM) yang
diragukan kehalalannya dipakai dalam industri roti ini.
Bahan
– bahan tambahan yang bersifat tidak halal yang digunakan untuk membuat roti
croissant ini adalah, Shortening sering dikenal dengan istilah mentega putih. Bahan ini
berasal dari lemak, biasanya dari lemak hewan. Shortening sering dipakai untuk
membuat sensasi lembut dan renyah atau krispi. Selain itu, sudah lama dikenal
di masyarakat bahwa lemak hewan yang paling enak adalah lemak babi. Selanjutnya
adalah ragi yang digunakan sebagai bahan
pengembang (bread improver). Dalam
pembuatannya, adakalanya ditambahkan bahan pengemulsi. Pada umumnya, pengemulsi
yang beredar dan biasa dipakai di Indonesia adalah yang mengandung lesitin
babi. Bahan babi banyak digunakan karena rasanya yang terbilang nikmat dan
proses pembentukanya yang relatif cepat daripada bahan yang berasal dari sapi
atau hewan yang dihalal kan lainya.
Croissant dipilih karena menempati posisi teratas
sebagai roti favorit masyarakat dan tidak bisa digantikan dengan roti lainya.
Namun karena harga jual yang relatif tinggi, pemilihan bahan yang tidak halal
dan pilihan rasa juga variasi penyajianya yang terbilang monoton, membuat roti
ini mengalami keredupan dan kurang dilirik oleh masyarakat. Dengan menghadirkan
variasi isi dari croissant, penjaminan menggunakan bahan halal, dan harga jual
yang relatif rendah diharapkan dapat menghidupkan kembali kejayaan dari roti
croissant.
1. Perumusan Masalah
1.2 Rumusan
Masalah:
1.
Bagaimana cara pembuatan roti
croissant isi yang menggunakan bahan – bahan yang halal.
2.
Bagaimana cara memasarkan roti
croissant isi dengan sistem distribusi yang unik dan proses pengemasan yang
menarik
3.
Apa saja yang dapat membuat roti
croissant isi ini diminati oleh konsumen
4.
Membuat terobosan baru pembuatan roti
croissant isi yang halal sehingga mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat
akan penggunaan bahan halal
5.
Bagaimana mengangkat suatu brand
produk croissant isi menjadi ternama
1.3
Tujuan pelaksanaan program ini adalah sebagai
berikut :
1.
Meningkatkan daya beli masyarakat akan
produk croissant isi
2.
Menghasilkan produk croissant isi yang
memenuhi standard kehalalan
3.
Meningkatkan kepercayaan masyarakat
akan pemilihan produk roti yang halal
4.
Menghasilkan produk croissant
bervariasi baru
5.
Memenuhi standard kebutuhan akan karbohidrat
dengan harga yang terjangkau
1.4 Luaran yang dapat
diperoleh dalam jangka panjang adalah:
1.
Dengan cara pengemasan produk yang
menarik dan unik dapat meningkatkan daya jual produk serta kepercayaan
konsumen.
2.
Terwujudnya keterampilan berwirausaha bagi mahasiswa, sehingga mahasiswa
dapat memberikan kontribusi nyata untuk mengurangi pengangguran dengan menyerap
tenaga kerja.
3.
Trademark label produk, hak paten dan lisensi kehalalan produk
1.5
Manfaat Penelitian
a. Merangsang kreativitas dan daya inovasi
mahasiswa untuk menghasilkan produk unggulan dan inovatif.
b. Membuka wawasan mahasiswa dan meningkatkan
keterampilan dalam berwirausaha sehingga mampu menghadapi persaingan bebas
dengan cara menjadi entrepreneur muda Indonesia.
c. Meningkatkan kepercayaan publik akan satu
produk konsumsi.
d. Membantu memberikan kontribusi positif
bagi masyarakat untuk pemenuhan gizi.
e. Memberikan stimulus untuk menciptakan
lapangan pekerjaan secara mandiri
terutama bagi anak muda
BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan
bisnis waralaba atau kemitraan yang sangat pesat di Indonesia, terutama untuk
tawaran waralaba atau kemitraan di bidang usaha kuliner melecutkan bisnis
lainnya.Bentuk badan hukum “Mister Croot”
nantinya adalah sebuah CV atau Persekutuan Komanditer. Bentuk badan hukum ini
dipilih karena pengurusan perijinan CV relatif mudah dibandingkan PT.
2.1 Sumber Modal
Dalam memulai usaha
ini penulis menggunakan modal sendiri dan tanpa menggunakan modal dari pihak
ketiga (pinjaman) karena tidak terlalu besarnya modal tersebut sehingga bisa di
tanggung sendiri, hal ini juga dipikirkan agar lebih mudah melakukan pengawasan
atau perhitungan modalnya, adapun sumber modal ini adalah sebesar Rp. 8.508.500
yang digunakan untuk :
NO
|
URAIAN
|
JUMLAH
|
1
|
BAHAN BAKU
|
|
a. Tepung
Terigu @ Rp. 8.000,-/kg x 20 kg
|
Rp. 160.000,-
|
|
b. Galon Air Mineral @ Rp.
35.000/ galon x 2
|
Rp. 70.000,-
|
|
c. Ragi Instan
@ Rp. 7.500,-/kotak x 5
|
Rp. 37.500,-
|
|
d. Telur Ayam @ Rp. 20.000,-/kg x 5
|
Rp. 100.000,-
|
|
e. Margarin @ Rp. 15.000,-/kg x 5
|
Rp. 75.000,-
|
|
f. Susu Bubuk @ Rp. 45.000,-/kg x 5
|
Rp. 225.000,-
|
|
g.
Garam
@ Rp. 3.000,-/bks x 10
|
Rp.
30.000,-
|
|
h. Gula Pasir @ Rp. 12.000,-/kg x 3
|
Rp.
36.000,-
|
|
|
i. Pengembang Ragi @ Rp. 5.000,-/kotak x 3
|
Rp.
15.000,-
|
j. Kertas Minyak @ Rp. 500,-/lembar x 200
|
Rp. 10.000,-
|
|
|
k. Whip Cream @ Rp. 25000 x 4
|
Rp. 100.000,-
|
|
l. Dark Chocolate @ Rp. 15000 x 4
|
Rp. 60.000,-
|
JUMLAH
|
Rp. 918.500,-
|
NO
|
URAIAN
|
JUMLAH
|
2
|
PERALATAN
|
|
a. Mixer
@ Rp. 350.000,-
|
Rp. 350.000,-
|
|
b.
Kompor
@ Rp. 150.000,-
|
Rp. 150.000,-
|
|
|
c. Tabung Gas 3 kg @ Rp. 125,000,- x 1 tabung
|
Rp. 125.000,-
|
c. Kulkas
kecil
@ Rp. 750.000,-
|
Rp. 750.000,-
|
|
d.
Timbangan
@ Rp. 75.000,-
|
Rp. 75.000,-
|
|
e. Baskom
besar
@ Rp. 45.000,- x 3
buah
|
Rp. 135.000,-
|
|
f.
Pisau
@ Rp. 20.000,- x 3 buah
|
Rp. 60.000,-
|
|
g. Kuali
stainlees
@ Rp. 300.000,- x 3 buah
|
Rp. 900.000,-
|
|
h. Saringan
Plastik
@ Rp. 15.000,- x 3 buah
|
Rp. 45.000,-
|
|
i. Saringan
stainles
@ Rp. 25.000,- x 3 buah
|
Rp. 75.000,-
|
|
j. Baskom Kecil @ Rp. 15.000,- x 3 buah
|
Rp. 45.000,-
|
|
k.
Pengaduk
@ Rp. 10.000,- x 3 buah
|
Rp. 30.000,-
|
|
l. Terpal ukuran 3 x 4 mtr
@ Rp.
250.000,-
|
Rp. 250.000,-
|
|
m.
Lap @
Rp. 5.000,- x 3 buah
|
Rp. 15.000,-
|
|
n. Plastik Kemasan 1/4 kg
@ Rp.
25.000,-/kg x 10 kg
|
Rp. 250.000,-
|
|
JUMLAH
|
Rp.
3.255.000,-
|
|
NO
|
URAIAN
|
JUMLAH
|
3
|
BIAYA
LAIN-LAIN
|
|
a. Transportasi
|
Rp. 450.000,-
|
|
b. Sewa tempat selama 12 bulan
|
Rp. 3.000.000,-
|
|
c. Dokumentasi
|
Rp. 300.000,-
|
|
d. Laporan dan penggandaan
|
Rp. 85.000,-
|
|
e. Promosi
|
Rp.
500.000,-
|
|
JUMLAH
|
Rp.
4.335.000,-
|
|
TOTAL
KESELURUHAN DANA
|
Rp.
8.508.500,-
|
2. 2 Aspek Manajemen
Pasar sasaran “Puff
Patry” adalah masyarakat penyuka ataupun
yang ingin mencoba roti croissant dengan variasi baru. Sistem penjualan dengan
sistem mobilisasi, atau jemput bola di tempat – tempat keramaian yang ada,
namun penjualan harian akan tetap dilakukan di lokasi Jalan Raya
Kalimalang.
Analisa
persaingan dilakukan berdasarkan riset dari toko – toko roti yang berada di
Kota Bekasi. Pesaing yang dapat menjadi ancaman untuk produk ini adalah toko
roti yang telah memiliki image di
mata konsumen karena rasa dan lamanya terjun dibidang usaha roti ini. Namun,
untuk produk croissant sendiri belum familiar di jumpai baik di toko – toko
roti maupun pebisnis yang bersifat home
industry yang berada di Kota Bekasi.
2.3 Aspek
Pemasaran
Dalam bisnis ini
sengaja penulis bahas dulu pemasaran produknya, karena hal utama pemasaran
produk ini adalah pesanan pelanggan, yang walaupun ada sebagian produk yang
didistribusikan. Oleh karena itu pemasaran bagi persepsi penulis adalah langkah
awal yang akan memengaruhi proses produksi dan perencanaan keuangannya.
2.3.1 Target Pemasaran
Target pemasaran merupakan kunci penting yang harus
diperhatikan, seperti yang dijelaskan bahwa pemasaran utamanya adalah menjemput
bola ke konsumen (pelanggan) karena penjualannya dilakukan secara langsung
serta memudahkan masyarakat untuk mendapatkan produk kami. Target pemasaran “Puff Pastry”adalah mahsiswa
dan masyarakat penyuka ataupun yang ingin mencoba roti croissant dengan variasi
baru.
2.3.2 Konsep Pemasaran
Langkah awal pemasarannya adalah dengan membuat
brosur-brosur yang disertakan kontak person dan disebarkan kesekolahsekolah dan
tempat umum lainnya. Periklanan
melalui media publikasi “Puff Pastry” difokuskan pada memasang iklan pada koran
atau tabloid lokal dan melalui radio. Periklanan online “Puff Pastry”
difokuskan pada penggunaan http://www.twitter.com.
Periklanan Tradisional mengutamakan
cara yang cepat dan murah. Cara yang akan ditempuh adalah sebagai berikut:
1. Menawarkan langsung dengan cara mouth to
mouth marketing kepada
calon konsumen khusunya took-toko roti dan kue.
2. Membagikan flyers
pada rumah makan dan perumahan yang potensial.
3. Menggunakan brand “Puff Pastry” sebagai brand
croissant variasi baru berkuallitas tinggi.
4. Memberikan info mengenai maraknya penggunaan
bahan – bahan yang tak halal untuk pembuatan croissant yang beredar dipasaran
kepada konsumen, sehingga konsumen dapat lebih berhati – hati dalam membeli.
Kami senantiasa meyakinkan dengan memperlihatkan cara pembuatan dan pemilihan
bahan baku kami yang sehat, higienis dan halal.
5. Memberikan jaminan pada konsumen apabila
produk kami tidak halal, kami akan menggantikan kerugian sebanyak lima kali
lipat sesuai dengan produk yang dibeli.
2.3.3
Produk dan penetapan
harga
Produk yang disediakan oleh “Puff Pastry”
adalah produk roti croissant bermacam topping dan bermacam isi. Mengutamakan
kebersihan, kesehatan, variasi rasa, dan kehalalan dalam memilih bahan baku
pembuatanya.
·
Produk Croissant Croot Cokelat
Produk
yang disebut croissant puff cokelat ini melainkan adalah croissant krispi
bertopping (konsumen memilih toping yang tersedia yaitu original, coklat dan
coklat almond) dengan isi krim dingin rasa coklat.
·
Produk Croissant Croot Putih
Produk
yang disebut croissant puff putih ini melainkan adalah croissant krispi
bertopping (konsumen memilih toping yang tersedia yaitu original, coklat dan
coklat almond) dengan isi krim dingin rasa vanilla.
·
Produk Croissant Croot Merah
Produk
yang disebut croissant puff merah ini melainkan adalah croissant krispi
bertopping (konsumen memilih toping yang tersedia yaitu original, coklat dan
coklat almond) dengan isi krim dingin rasa strawberry.
Penetapan Harga
Harga produk ditentukan oleh estimasi
“Puff Pastry” terhadap kemampuan pasar dan harga pasar yang telah ada, yaitu Rp
7000 per buah untuk croissant besar, dan Rp 5000 untuk croissant ukuran kecil.
2.4 Aspek Operasional ( Produksi)
Bisnis ini merupakan
kegiatan memproduksi pastry untuk didistribusikan langsung kepada para konsumen
yang ada di wilayah Bekasi, dan produksi yang lebih besarnya adalah ketika ada pelanggan yang memesan produk. Adapun teknis pembuatan
mister croot tersebut adalah :
1.
Membuat croissant
dengan ukuran diameter 7cm.
2.
Kemudian diisi dengan
saus vla dingin berbagai varian rasa seperti cokelat, vanilla, dan strawberry
3.
Lalu proses
pembungkusan atau packaging dengan cara dibungkus dengan menggunakan paperbag
dan diberi gel dingin agar croissant tetap awet samapi waktu dimakannya.
2.4
Aspek Keuangan
Dengan perincian diatas kita dapat menghitung
perkiraan pendapatan bisnis ini dalam jangka waktu 1 bulan, sengaja penulis
hitung dalam jang waktu 1 bulan karena dengan modal yang kecil dan dengan
sasaran yang kecil, akan lebih jelas tergambarkan pendapatan dalam jangka waktu
1 bulan.
Berikut adalah perkiraan proyeksi bisnis dalam 1 bulan
:
Jurnal umum
No
|
Keterangan
|
Debit
|
Kredit
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
- Kas
- Modal
- Peralatan
- Kas
- Bahan Baku
- Kas
- Biaya Transportasi
Kas
- Biaya tenaga kerja
- Kas
- Biaya listrik
- kas
|
Rp 20.000.000,-
Rp 3.255.000,-
Rp. 918.500,-
Rp. 450.000,-
Rp. 1.200.000,-
Rp. 300.000,-
|
Rp 20.000.000,-
Rp 3.2550.000,-
Rp. 918.500,-
Rp. 450.000,-
Rp. 1.200.000,-
Rp. 300.000,-
|
Perkiraan pendapatan minimal dalam jangka waktu 1
bulan
1. Croissant isi coklat ,
vanilla atau stobery : Rp. 7.350.000
Jumlah minimal pendapatan Rp.
7.350.000,-
Perkiraan Laba-rugi dalam 1 bulan
Pendapatan
Croissant isi coklat , vanilla atau stobery : Rp.
7.350.000
Jumlah
Minimal Pendapatan
Biaya- Biaya
- Peralatan
: Rp. 3.255.000,-
- Bahan
Baku
: Rp. 918.500,-
- biaya
transportasi
: Rp.450.000,-
- gaji 2 orang @
: Rp 1.200.000,-.
Biaya listrik
: Rp. 300.000,-.
Jumlah Biaya
Laba Bersih
|
Rp. 7.350.000,-
Rp. 6.123.500,-
Rp. 1.226.500,-
|
Ø Biaya
Tetap
3.255.000 +
4.335.000 = Rp. 7.590.000,-
Ø Biaya
Variabel
918.500/ 200 buah = Rp.
4593
Ø BEP (Break
Even Point)
Biaya Tetap / (harga
jual – Biaya variabel)
7.590.000 / (7000 – 4593) = 3154 buah
Ø Analisa PBP
( Payback Period)
{8.508.500 /
(1.400.000 – 918.500)} = 18 hari
Untuk target
penjualan sebanyak 50 perhari maka nilai PBPnya adalah 72 hari. Usaha ini
dikatakan layak karena waktu yang di targetkan untuk menjalankan usaha adalah
90 hari.
2.6 Kelangsungan Usaha
Rencana Usaha kecil
yang penulis buat ini adalah salah satu bentuk usaha yang mudah beradaptasi
dilokasi dan waktu apapun,karena segi produk yang bervariasi untuk semua
kalnagan usia. Selanjutnya jika usaha kecil ini sukses dalam waktu 1 bulan,
akan kami usahakan terus supaya keuntungannya tetap seimbang bahkan bisa lebih
besar, dengan cara dasar yang sudah tertulis diatas, menggunakan pendekatan
psikologis untuk kemasan hasil suatu produk, dan untuk meyakinkan dan memperluas
jaringan juga akan berkerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain yang
berkepentingan, dengan kesepakatan yang saling menguntungkan tentunya tidaklah
sulit untuk mencari relasi.
Dalam segi keuangan
sendiri akan jelas terealisasikan jika keuntungan sebesar Rp. 1.226.500,- .
2. Gambaran Umum Rencana Usaha
2.7 Analisa SWOT dan Strategi Kunci Mencapai Tujuan Strategis Perusahaan
Tabel 1 SWOT
|
Kekuatan (S)
|
Kelemahan (W)
|
Internal
Eksternal
|
1.
Tidak membutuhkan banyak SDM
2.
Biaya Operasional yang relatif murah
3.
Masih muda dan mempunyai determinasi untuk
membangun bisnis
4.
Pendiri mempunyai pengalaman dalam duniua
bisnis
5.
Pendiri mempunyai kreatifitas tinggi untuk
berinovasi
|
1.
Pendiri memiliki keterbatasan dalam
pendanaan
|
Peluang (O)
|
Strategi Kunci (S-O)
|
Strategi Kuci (W-O)
|
1.
Kesadaran masyarakat akan pemilihan produk
halal
2.
Belum ada produk croissant bervariasi
topping dan isi di daerah Tembalang
3.
Semakin banyaknya media periklanan
|
1.
Membangun bisnis sedini mungkin
2.
Memasarkan produk ini Hotel yang berkualitas
3.
Memiliki sertifikat dan lisensi halal dari MUI
4.
Uniknya distribusi yang dilakukan
|
1.
Mengikuti program khusus untuk pembangunan
skill dan pengetahuan
2.
Membaca banyak buku refrensi mengenai pembuatan
roti yang halal
|
Ancaman (T)
|
Strategi Kunci (S-T)
|
Strategi Kuci (W-T)
|
1.
Persaingan dengan pengusaha roti kecil dan
menengah
|
1.
Terus berinovasi baik dari segi produk
pemasaran maupun layanan
|
1.
Menjalin dan membina hubungan baik dengan
konsumen
|
2.8 Nilai dan budaya perusahaan
Nilai-nilai
yang harus dimiliki oleh semua pegawai untuk membentuk produk “Mister Croot”
adalah:
·
Team yang kaya akan inovasi
·
Pribadi yang loyal
·
Memiliki determinasi Tinggi
KESIMPULAN
Jenis usaha yang akan
didirikan adalah menciptakan suatu produk baru di bidang kuliner yang berupa
pastry khususnya croissant yang diisi dengan vla beraneka rasa, selain itu juga
Memang sederhana, namun variasi, rasa, dan kualitas yang kita miliki akan
menjadi kekuatan dan cirri khas untuk bersaingan dengan produk pastry lainnya
.Dengan strategi pemasaran usahakecil, jaringan yang luas serta didukung dengan
produk yang berkualitas, maka dipastikan usaha ini layak dan akan jelas
kelangsungan hidup usahanya. Keuntungan yang tidak mengecewakan bagi usaha
kecil seperti ini akan memberi jaminan bagi kelangsungan usaha dan tenaga
kerja.
Dan satu hal yang
penting ciri khas produk dan inovasi produk yang terus diperbarahui juga sangat
berperan dalam menghasilkan keuntungan yang lebih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar